Sejarah Stadion San Siro

Mari kita mengenal lebih dalam sejarah Stadion San Siro

San Siro adalah stadion sepak bola di Milan, Italia. Stadion ini adalah kandang bagi dua tim Liga Italia dari Serie A: AC Milan  dan  Inter.
Stadion San Siro mulai dibangun oleh Piero Pirelli, presiden AC Milan saat itu, pada 1 Agustus 1925 dan selesai pada 15 September 1926 dengan nama Nuovo stadio Calcistico San Siro. Pembangunan tersebut menghabiskan dana sekitar 5 juta lira. Stadion ini dibuka secara resmi pada tanggal 19 September 1926 dengan pertandingan derby antara AC Milan melawan Inter Milan, yang dimenangkan oleh Inter Milan dengan skor 6 - 3.
Pada awalnya Stadion ini adalah Stadion kandang bagi AC Milan, hingga pada tahun 1935 AC Milan mengalami kebangkrutan dan harus menjual stadion tersebut pada Pemerintah kota Milan. Inter Milan kemudian menyewa Stadion ini dari Pemerintah kota Milan pada tahun 1947, sejak saat itu stadion ini digunakan sebagai kandang bagi Inter Milan dan AC Milan. Jauh sebelum menggunakan Stadion San Siro, Inter selalu menggunakan Stadion Arena.
Nama Giuseppe Meazza dipilih sebagai nama Stadion pada 3 Maret 1980 untuk menghormati pemain sepak bola legendaris yang membawa Italia menjuarai Piala Dunia 1934 dan 1938, sekaligus mantan pemain Inter dan Milan. Suporter AC Milan lebih suka menggunakan nama "San Siro" untuk menyebut nama stadion ini, karena Giuseppe Meazza lebih identik sebagai ikon Inter Milan walaupun pernah bermain untuk AC Milan. Pada tahun 1987 dalam persiapan untuk Piala Dunia pemerintah Italia memberikan dewan kota Milan $30 juta untuk memodernisasikan stadion tersebut, namun akhirnya ongkosnya membengkak dua kali lipat. Pada tahun 1990, stadion ini menjadi tempat pertandingan final Piala Dunia antara Jerman Barat dan Argentina. 
Milan menjual stadion ini ke dewan kota pada 1935 dan tiga tahun kemudian dibuat keputusan untuk memperluas tribun. Sepakbola semakin menjadi fenomena masal sehingga San Siro harus diperluas untuk memenuhi tuntutan itu. Arsitek Rocca dan Insinyur Calzolari diberi tugas itu dan mereka memanfaatkan struktur yang sudah ada yang mendukung interiornya untuk membangun lereng eksternal untuk memudahkan akses ke stadion. Pada 1952, kapasitasnya ditargetkan 150.000 penonton, tapi setelah diskusi dengan dewan kota jumlah itu ditolak. Setelah menghabiskan 5,1 juta lira untuk memodernisasi stadion, peresmian dilakukan pada 13 Mei 1939 saat Italia imbang 2-2 dengan Inggris. Jumlah pemasukan dari penjualan tiket untuk laga itu mencapai 1,2 juta lira.
Pekerjaan untuk perluasan kedua stadion tersebut dimulai pada 1954 dan 12 bulan kemudian, pada 26 Oktober 1955, stadion itu dibuka dengan kapasitas 85.000 penonton. Set lampu sorot pertama dipasang pada 1957 dan yang diikuti pemasang papan skor elektronik pada 1967. Lampu-lampu sorot itu dimodernisasi pada 1979 saat level kedua dibangun. Stadion itu kemudian secara resmi diganti namanya sebagai penghormatan terhadap Giuseppe Meazza, pemain Inter dan Milan yang terkenal pada 1930 dan 1940-an, pada 3 Maret 1980. Pada 1986, level pertama menjadi sektor tempat duduk bernomor dan berwarna. Tribun utama berubah menjadi merah, tribun di sekitarnya dan menghadap ke sana diwarnai jingga, tribun utara di belakang gawang diwarnai hijau dan tribun selatan tempat para fans Milan berkumpul diberi warna biru.
Menyambut Piala Dunia 1990 Kotapraja Milan memutuskan untuk memugar stadion “San Siro” setelah mereka menolak usulan untuk membangun stadion baru dengan alasan biaya tinggi dan waktu terbatas. Usulan pertama adalah mendesain proyek futuristik dan menakjubkan: pembangunan ring ketiga dan atap untuk menaungi semua penonton. Proyek yang didesain oleh Arsitek Giancarlo Ragazzi, Arsitek Enrico Hoffer dan Insinyur Leo Finzi, ini adalah pembangunan ring ketiga di tribun yang bertumpu pada tiang independen yang didesain disekitar bangunan stadion. Struktur ring kewtiga yang baru ini bertumpu pada 11 menara silinder yang dibuat dari beton. Menara-menara ini juga menyediakan akses ke tribun dan berbagai layanan dan berdiri terpisah dari bangunan yang sudah ada. Empat dari menara ini juga menopang balok-balok atap. Untuk memberikan kenyamanan maksimal, semua tempat duduk baru bersifat ergonomis, diberi nomor dan diwarnai dengan empat warna berbeda untuk menunjukkan empat sektor utama di stadion. Ke-85.700 penonton dinaungi oleh atap melengkung yang terbuuat dari polikarbon. Setelah itu dipasang sebuah sistem drainase baru dan pemanas dan sebuah sistem lampu sorot. Pada 8 Juni 1990 stadion itu menggelar upacara pembukaan Piala Dunia dengan pertandingan perdana Argentina lawan Kamerun. Sejak itu “Scala del Calcio” menjadi ajang gairah jutaan fans. Pada musim panas 2008, untuk memenuhi standar baru UEFA, kapasitas stadion telah menjadi 80.018 penonton.

Untuk merampungkan bangunan ini dibutuhkan 10.000 kwintal semen, 3500 meter kubik pasir dan 1500 kwintal besi. Untuk menandai lapangan dibutuhkan 80kg kapur untuk menggarisi dimensi dengan panjang 105 meter dan lebar 68 meter. Balok-balok pembatas berjumlah 204 masing-masing dengan panjang 296 meter dan berat 1100 dan 2000 ton. Atapnya dilengkapi dengan 256 lampu sorot yang memancarkan sinar 3500 watt. Untuk membangun konstruksi utama dipasang dua mesin derek setinggi 64 meter. Di dalam stadion terdapat sejumlah pintu keluar darurat dan sebuah elevator servis dengan kapasitas berat 1000 kg. Stadion San Siro terletak di seberang lintasan balap kota dan 6 kilometer dari pusat kota Milan.
Stadion San Siro adalah simbol kota Milan (seperti Scala dan Duomo) dan bangunan ini terkenal tak hanya untuk sepakbola, tapi juga event-event besar lainnya yang mengukir sejarah. Contohnya pertandingan tinju antara Duilio Loi dan Carlo Ortis (1 September 1960), duel ulangan dari perebutan gelar juara dunia kelas welter junior. Ada 53.043 orang saat itu, 8 ribu di antaranya berada di dekat ring tinju. Pertarungan itu dimenangi oleh petinju Italia, Loi dan menghasilkan 130 juta lira. Stadion itu juga juga pernah digunakan untuk menggelar konser musik. Bob Marley (27 Juni 1980) menampilkan aksinya di Tribun Utara. Ada 90 ribu orang yang datang menyaksikan pemusik jamaika itu. Pemandangan serupa saat pertunjukkan Bruce Springsteen (1985). Tribun Merah pernah digunakan untuk menggelar event disko terbuka. Kini, di bawah Tribun Selatan, ada sebuah museum yang menampilkan semua sejarah A.C. Milan dan Inter F.C. lewat memorabilia dari orang-orang yang membuat sejarah itu. Stadion itu dikunjungi oleh 50 ribu orang saat tak ada pertandingan. Sejak 1 Juli 2000 San Siro diurus bersama oleh A.C. Milan dan Inter.

Kapasitas: 80.065 (diperbarui untuk Okt 2008)
- Pitch size: 105 x 68 meter
- Tempat duduk di dalam kotak tekan: 196
- daerah VIP: 15 Skyboxes, 13 area tempat duduk mewah (1 sektor merah tier); 15 Skyboxes, 8 mewah area tempat duduk (1 sektor oranye tier)
- Semua berdiri tercakup
- parit Sebuah memisahkan lapangan dari tribun - papan Elektronik: 2
- pitch memiliki fasilitas pemanas bawah tanah
- Ada fasilitas parkir mobil bawah tanah untuk pemain dan wasit
- Alamat: Via dei Piccolomini 5, 20151 Milano


 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Curva Sud vs Curva Nord

Anak muda jaman sekarang part 2

Perjalanan Der Panzer di Piala Dunia 2014 Brazil